Beruntung sekali saya dapat mengikuti acara Ignition 1000
start Up di universitas Brawijaya Malang. Karena di acara tersebut saya
mendapatkan pencerahan atau enlightmen
bahasa kerennya tentang apa itu start up
dan bagaimana seluk beluknya. Karena jujur, saya baru mengetahui banyak tentang
start up ya di ignition yang kemarin
diadakan di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya Malang. Di Ignition saya
tidak hanya dapat ilmu dan dapat penjelasan tentang apa itu start up dari para pembicara saja, tapi
saya juga dapat banyak informasi dari teman di sebelah tempat duduk saya yang
kebetulan sudah malang-melintang terlebih dahulu di dunia start up. Dia sudah membuat beberapa start up bersama tim dan dari percakapan sambil menunggu pak
walikota datang untuk memberikan sambutan. Saya banyak mendapat masukan
informasi apa sih yang namanya mahluk bernama start up digital itu.
Dari opening speech yang diberikan oleh Rektor Universitas
Brawijaya yaitu Pak Bisri dan Walikota Malang yaitu Abah Anton saja saya sudah
mendapat suntikan semangat untuk dapat berperan di dunia Start Up Digital. Lalu dilanjut dari Staf Khusus Menteri Kominfo Pak Deddy Hermawan yang memaparkan visi Indonesia
sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Menurut beliau, keseriusan Pemerintah Indonesia ditunjukkan dengan Paket Kebijakan
Ekonomi XIV. mengenai Peta Jalan e-Commerce yang berisikan insiatif untuk
memajukan ekonomi digital di Indonesia. Salah satu insiatifnya adalah Gerakan
Nasional 1000 Startup Digital dan skema pembiayaan untuk UKM dan startup
digital. Setelah opening speech dari para
pejabat saya mendapat banyak penjelasan tentang apa itu Gerakan 1000 Start Up
Digital yang dibawakan oleh Mas Taufik Hidayat yang merupakan founder dari
Agrivest.
Dengan jelas mas Taufik Hidayat mengatakan bahwa tujuan dari Gerakan
1000 Start Up Digital adalah untuk melahirkan 1.000 Start Up Digital yang proven
dan mampu menghasilkan start up yang bernilai lebih dari 100
triliun rupiah. Mas taufik menjelaskan bahwa Gerakan 1000 Start Digital
bukanlah ajang lomba atau kompetisi. Tapi Gerakan 1.000 Start Up Digital adalah
ajang untuk membimbing dan menumbuhkan start up-start up yang berkualitas
sehingga mampu menjadikan indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di
Asia Tenggara. Lalu sesi kedua diisi oleh Mas Jaka Wiradisuria yang merupakan
Head of New Product RUMA. Sebuah start up yang bergerak membantu industri mikro
dengan sistem mirip arisan. Mas Jaka mengatakan seorang founder start up harus
mengetahui beberapa kesalahan umum yang dimiliki oleh founder, seperti harus
bisa memastikan bahwa start up yang dimulai harus bisa membantu menyelesaikan
masalah yang ada di masyarakat, jangan hanya membuat start up yang keren tapi
kurang dibutuhkan. Seorang founder harus mulai berpikir bahwa dia mendirikan
start up hanya untuk keren-kerenan semata, tetapi juga menjadi seorang yang
mampu memberikan manfaat.