Kepuasan Terbesar: Refleksi 10 tahun
09.57
“Kepuasan
Terbesar adalah saat kita bisa melakukan apa yang menurut orang lain tidak bisa
kita lakukan.“ (Kata-kata motivasi di banner sekat kantor pertama kami)
Pengalaman Usaha saya, berawal dari gambar yang saya posting di atas itu adalah kantor/tempat berkumpul kami saat mengawali usaha sekitar tahun 2006. Kantor kami saat itu berada di jalan ijen Kota Malang. Elit? Lumayan lah walaupun itu sebenarnya adalah space kosong untuk panggung music di sebuah kafe(yang ga laku) di jalan ijen. Saya sendiri masih mahasiswa semester 4 (unyu-unyu nya). Saat itu kami ada sekitar 7 orang, coach ridwan dan istrinya adalah termasuk 7 orang itu. Kami dipersatukan karena sama-sama menyukai dunia event organizer khusunya untuk membuat seminar, workshop, dan pelatihan tentang entrepreneur dan pengembangan sumber daya manusia. Saat itu entrepreneurship belumlah seramai saat ini, masih jarang sekali forum atau acara yang membahas tentang bisnis dan entrepreneur. Nah biar saat mengisi acara di event entrepreneur kami ga di bilang omdo maka kami bukalah usaha jual beli pulsa elektrik di kantor kami itu. Kami beri nama “Simple Cell” dan kelak dari outlet kecil simple cell ini bisa beromset ratusan juta per bulan dan ada puluhan agen walaupun akhirnya ditutup karena ada kebijakan dari provider xixixi.
Lanjut ya,
kami pun mulai menggarap bisnis pelatihan dimana coach ridwan (yang saat itu
masih kurus) menjadi pembicara. Karena diakui atau tidak coach ridwan dari asal
mulanya sudah diberi anugerah mampu menyampaikan sesuatu dengan simple, jadi
mudah dipahami dan bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang aneh-aneh. Nah
darisanalah kami berproses, kami beri nama lembaga bisnis kami dengan nama ISI
(Inspirasi Sukses Indonesia) dengan logo Gelas Separuh berisi air yang
terinspirasi dari perkataan Om Bob Sadino tentang separuh isi atau separuh
kosong. Walaupun sempat harus ngantor dari kafe to kafe karena Kantor kami di
jalan ijen sudah habis masa sewanya dan tidak boleh diperpanjang lagi kami
alhamdulillah tetap istikomah untuk menjalani bisnis pelatihan
entrepreneurship. Dan pada jaman itu kami sudah membuka kelas bisnis yang
diikuti oleh siswa sma,smk dan mahasiswa. Yang kami beri nama ISI Way
University.
Seiring
perjalanan waktu hamper tiap minggu kami selalu mengadakan kelas bisnis, tiap
bulan pasti ada event seminar bisnis di kampus-kampus di Kota Malang. Tiket
kami kurah Cuma 5000-10.000 perak saja, maka ga heran kalau kami dulu dijuluki
EO 10 ribuan. Whatever lah mau dikatain apa juga alhamdulillah kami sudah budeg
(tuli) jadi ga begitu sensi sama perkataan orang. 2009 kami berevolusi menjadi
MARK-C (Marketing Community) karena pada saat itu tren pasar sedang hot-hot nya
di dunia pemasaran dan kami rasa marketing adalah salah satu pilar penting
dalam bisnis maka kami fokuskan pembahasannya ke sana. MARK-C kami menerapakan
system bukan lagi siswa tapi keanggotaan karena namanya komunitas. Dari MARK-C
alhamdulillah sudah ratusan bahkan mungkin mendekati angka ribuan orang yang
kami sentuh tentang dunia marketing. Dan banyak dari komunitas kami yang sudah
mendapatkan hasil jutaan di saat mereka masih duduk di bangku kuliahan.
2012 kami
berevolusi lagi menjadi BOS (Business Owner School) yang saat ini dipegang oleh
rekan sekaligus saudara ketemu gede saya mas mujahid.
Dan di 2013 karena melihat kapasitas Coach Ridwan sudah cukup memadai untuk
mengisi sebuah workshop bertemakan Waralaba/franchise maka kami membuat satu
brand bisnis baru bernama Waralaba University (WU). Dari 2013 hingga sekarang WU
telah menyebar di 18 kota dengan ribuan alumni. Banyak dari alumni yang
akhirnya berubah hidupnya setelah mengikuti workshop WU. Dari yang awalnya ga
punya usaha akhirnya sekarang memiliki ratusan cabang usaha, dari yang awalnya
usaha nya buntu sekarang sudah bisa bangkit dan jalan bagus lagi. Dan kami juga
membantu rekan-rekan yang sudah punya bisnis untuk mengerjakan tools persiapan
untuk Go Franchise/Waralaba. Satu unit usaha lagi yang saya pegang adalah Unit
Pembinaan Agribisnis Jamur dan Desa Wisata Temas di Batu.
Saya
pribadi ketika masuk dunia bisnis bisa dikatakan terjerembap, karena tidak ada
keinginan untuk bisnis, keinginan saya waktu kuliah adalah mau jadi dosen
karena kata teman-teman saya di kampus saya cukup pintar dan punya tampang jadi
dosen (narsis dikit). Tapi rupanya Tuhan suka becanda jadi saya diarahkan ke
dunia bisnis. Dan dari bisnis pelatihan lah saya mendapat banyak hal, bukan
materi tapi lebih kepada kepuasan batin. Dan sangat saya syukuri hal itu karena
simple saja, saat kita bisa membantu 1 orang mendirikan bisnis dan 1 orang itu
bisa memberi makan pada 10 orang pekerjanya. Maka kalau kita bisa membantu
1.000 atau 10.000 orang mendirikan bisnis maka sejatinya kita sedang menabung
kebaikan. Karena kata guru saya, Bisa jadi kita masuk surga bukan semata-mata
karena ibadah wajib yang kita kerjakan tapi karena kebaikan kita pada sesama.
Saya hanya berharap bisa membantu lebih banyak orang agar bisa tersenyum saat bertemu
dengan Tuhan saya.
0 komentar