Hidup Kita Bukanlah Milik Kita Lagi
19.24
Setelah mengikuti SBC Leader Camp di Tawang Mangu (lereng Gunung Lawu) kemarin makin memantapkan istilah yang saya tulis sebagai judul di atas. Bahwa Hidup kita bukanlah milik kita lagi. tetapi milik Gerakan. Gerakan yang mungkin hasilnya bukan dinikmati oleh kita, tetapi oleh anak-cucu penerus kita. Perjuangan jelas tidak akan mudah, sama seperti yang dikatakan saat mencanangkan misi mengirim Manusia ke Bulan. Tidak akan mudah, tapi dengan misi yang tidak mudah tersebut akan mengeluarkan seluruh Potensi Terbaik kita. Misi tersebut akan memaksa kita untuk benar-benar ber-ikhtiar dan pada akhirnya akan bisa menjadi pijakan penting bagi kemanusiaan.
Di SBC Leader Camp kita sama-sama diingatkan bila selama ini kita berpikir berbisnis untuk sukses, kaya-raya, banyak aset. Pertanyaannya adalah lalu untuk apa?
Sebanyak-banyaknya kekayaan kita tetaplah akan makan sehari 3 piring, atau maksimal 6 piring lah kalau anda ternyata punya perut ekstra. Sebanyak-banyaknya harta, kita tetaplah akan dimakan oleh usia. Seberlimpah-limpahnya aset kita pada akhirnya akan kita tinggalkan pada ahli waris kita. Harta dan aset kita yang dibawa mati dan dihitung adalah yang kita manfaatkan untuk sesama.
Di SBC Leader Camp kita bersama-sama belajar bahwa sukses harus diimbangi dengan Berkah. Di SBCLeader Camp kita bersama-sama belajar untuk menjadi Manusia Kuadran Keempat. Dimana kesuksesan kita belumlah sempurna dan paripurna apabila belum memberikan manfaat bagi sesama, bagi lebih banyak orang. Menjadi Sukses Berkah adalah sebuah Pilihan yang memang harus kita pilih sendari awal kita berbisnis. Di SBC Leader Camp kita bersama-sama belajar untuk menjadi satu saudara dalam kehidupan dunia-akhirat. Saya-anda atau Coach Ridwan mungkin bukan saudara yang dilahirkan dalam rahim yang sama. Tapi kita adalah saudara yang dipersaudarakan oleh sebuah Gerakan. Dan semoga kita semua bisa menjadi manusia yang tidak hanya Take, tapi Give and Fight.
Salam kenal-saudara-saudaraku.
0 komentar