Life Just a Dreaming (Realitas Adalah Fiksi Yang Terasa Nyata)
15.28
Pernahkah kita bermimpi dan terasa begitu nyata? Mungkin dari sebagian kita telah mengalami salah satu tanda kedewasaan yaitu mimpi basah (bisa dibilang hal ini adalah kenikmatan yang menyiksa karena tiap habis bermimpi maka harus mandi sebelum subuh he3x). Dalam mimpi itu kita akan merasa (maaf) berhubungan intim dengan lawan jenis sehingga zat reproduksi kita akan keluar. Tapi kalau kita renungi sebenarnya ada suatu hikmah yang bisa kita petik dari kejadian tersebut. Teryata apa yang pikiran kita anggap sebagai kenyataan yaitu kita bertemu dengan lawan jenis dan melakukan hubungan badan serta ditanggapi oleh tubuh dengan dikeluarkannya zat reproduksi tak lain hanyalah sebuah kejadian semu bernama mimpi. Pun demikian dengan kehidupan ini, apa yang kita anggap saat ini nyata di hadapan kita tak lain dan tak bukan adalah suatu fiksi yang terasa nyata. Apa yang kita pegang, kita pakai, kita makan dan kita lakukan saat ini adalah sebuah bagian dari mimpi yang panjang. Dalam filosofi dikenal apa yang sebenarnya ada adalah tiada, yang ada hanyalah Yang membuat semuanya terasa ada.
Karena itu lucu rasanya bila kita berbuat hal-hal yang kurang pantas di kehidupan mimpi ini, lucu bila kita sering menggunakan berbagai cara dan mati-matian memperebutkan harta, jabatan, pasangan hidup, pekerjaan, serta hal-hal lain yang notabene tak lebih dari sebuah fatamorgana. Suatu saat kita akan bangun dari tidur kita dan sadar dari mimpi-mimpi yang selama ini menghiasi pikiran kita. Maka tak salah bila ada ungkapan bahwa kehidupan sesungguhnya adalah setelah kita meninggal. Setelah roh berpisah dari jasadnya maka saat itulah manusia sesungguhnya telah bangun dari tidur panjangnya. Saat itulah manusia akan merasa kenikmatan dan kesengsaraan hakiki, karena kesenangan yang kita alami saat “hidup” tak lebih dari kenikmatan orgasme saat mimpi basah dan kesengsaraan yang kita rasakan tak lebih dari gigitan nyamuk di kala kita tidur.
10 komentar
That's Great!!!
BalasHapusMore interesting if the main sentence write with other color, no much words, systematic paragraph, and still confidence with main theme.
good luck..
waah,thanks for your advice bro
BalasHapusyang penting sebenernya adalah, kita harus bisa membedakan antara mimpi dan juga kenyataan..
BalasHapus;-)
nice posting mas...
BalasHapusmimpi adalah bagian dari hidup.. dengan mimpi manusia berarti masih mempunyai harapan, tapi yah jgn kebanyakan mimpi... harus ACTION untk mewujudkan mimpi itu.
btw, usul mas.. biar gak terlalu rapat diberi jeda antar paragraf aja mas, jadi membacanya juga lebih asyik gitu.. :)
Mimpi tidak harus tidak nyata...!
BalasHapusPesan yang cukup mengetuk hati kita.
BalasHapusanad benar, hidup hanya persingahan sementara, tapi bukan berati gak penting.
ibarat kita di perjalan panjang dan mampir di stu rumah kita harus meningalkan kesan yang baik di situ.
buar mas Laki2 biasa thanks atas sarannya segera saya edit he3
BalasHapusmet bobo....
BalasHapusheheheh.............
Met weekeend aja...!
BalasHapusinfinite dreams, I can't deny them... (Iron Maiden, 1988)
BalasHapusLam kenal, Bro. Dari yang juga suka tahlilan and yasinan....