Love The Problem, Hate your Solution

17.30


Ini bukan judul film drama ya, ini tentang bagaimana kita memulai bisnis, saya tulis berdasarkan pengalaman saya bertemu dengan teman-teman yang akan memulai bisnsi di Business Owner School (BOS).

Love The Problem,
Kalau dibahasa indonesiakan , Cintai masalahnya. Lho kok mencintai masalah? bukannya masalah harus dijauhi? Kalau dalam dunia pergaulan tentu masalah harus dijauhi, dalam artian jangan suka cari masalah. Tapi dalam dunia bisnis, justru kita harus mencari masalah. karena masalah adalah tambang rizki bagi pebisnis. Kenapa  masalah sama dengan rizqi? Seperti yang selalu disampaikan dalam sesi kelas Business Owner School (BOS) Bisnis sejatinya adalah membantu. Membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar kita. maka semakin banyak masalah yang bisa kita temukan lalu kita bisa membantunya maka akan semakin banyak potensi rizqi yang bisa kita raih. Maka mulai sekarang coba dipetakan Masalah apa saja yang ada di sekitar kita, lalu cintai masalah tersebut. Kenapa harus cinta? ya seperti orang menjalin hubungan, semakin kita mencintai maka semakin banyak yang kita akan mengetahui seluk beluknya. Kalau cuma sekedar kenalan saja bisa jadi malah kita ga tahu dalemannya. :)

Hate Your Solution
Saat udah tahu Masalah yang ada lalu sudah mencintainya maka belajarlah untuk membenci solusi anda. Lho kok dibenci? Bukannya solusi/produk kita juga harusnya di sayangi ya. Untuk tahap awal, benci dulu. Ibarat pepatah orang Batak Benci jadi Rindu, Rindu jadi Cinta. semacam itulah. Kenapa dibenci dulu? agar kita tidak terlena dan terjebak pada product minded. mengira produk kita paling hebat, cool, keren dsb. Tapi coba dibenci dulu, ya kira-kira kalau orang benci gimana sih? tanya aja, apa bener produk ku bermanfaat? menyelesaikan masalah? bisa dipakai? tanyanya ke target market/calon konsumen kalau dalam ilmu bisnis namanya Market Validation. Jadi jangan ujug-ujug langsung sebar-sebar produk aja, tapi validasi dulu apa memang membantu atau sesuai dengan keinginan pasar.

nah kalau sudah melalui tahapan Love The Problem Hate Your Solution maka segera mulai karena kalau tidak mulai-mulai bisa jadi keduluan sama kompetitor. Mulai dulu aja nanti kalau ada kurang-kurangnya benerin sambil jalan. Tetap Hate Your Solution sampai di titik dimana Solusi atau Produk kita sudah benar-benar membuat orang merasa sangat terbantu.
Sekian bahasan kita kali ini, sambung lagi lain kali.
Salam Om Telolet om :)


You Might Also Like

0 komentar

Instagram