Minta Efisiensi Anggaran, Ahok: Saya Setengah Balas Dendam Jadi Pejabat
19.36
Dalam berbagai rapat dengan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selalu
mengingatkan agar efisien dalam penggunaan anggaran. Sikap Ahok saat ini tidak
bisa dilepaskan dari pengalamannya di masa lalu.
Kisah ini diceritakan Ahok saat menerima paparan dari
Kadishub DKI, 8 November lalu. Rapat ini direkam dan videonya diupload oleh
Pemprov DKI di YouTube. Video berdurasi 1 jam 23 menit itu diberi judul '08 Nov
2012 Wagub Bpk. Basuki T. Purnama Menerima Paparan Dinas Perhubungan'.
Dalam rapat tersebut, Ahok dilapori biaya pembuatan jembatan
penyeberangan orang (JPO) Rp 14 juta/meter persegi. Salah satu pejabat Kadishub
menerangkan biaya itu merupakan hasil penelusuran dirinya ke sejumlah toko
material.
"Jatuhnya jadi Rp 14 juta/meter persegi di luar biaya
traffic management. Fisik tok," kata pria tersebut saat memberi laporan
kepada Ahok.
Ahok berharap angka itu masih bisa direvisi kembali.
Pasalnya sebagai anak dari seorang kontraktor, Ahok tahu betul 'permainan' soal
harga.
Ahok kemudian menceritakan pengalamannya saat masih kecil.
"Ini yang dilakukan oleh bapak saya almarhum, yang buat bapak saya dicoret
dari Golkar, dari PU (Pekerjaan Umum) Bupati gara-gara iseng," tutur Ahok.
Waktu itu di Belitung Timur, ada proyek pengerjaan jembatan
selebar 4 meter. Anggaran dari Dinas PU setempat saat itu sekitar Rp 180
jutaan. Namun ayah Ahok justru memberitahu anggaran yang dihabiskan hanya Rp 30
juta.
Dengan spesifikasi yang sama, ayah Ahok nekat membuat jembatan
dengan anggaran cuma Rp 30 juta. Setelah jadi, jembatan itu sama-sama bisa dilalui oleh mobil dengan
berat berton-ton.
"Akhirnya bapak saya disingkirin," jelas Ahok.
Kisah lainnya, saat hendak membuat dermaga. Dengan uang yang
sudah dianggarkan, pembangunan dermaga bisa dengan pondasi semen. Namun pemerintah setempat justru
membuat dengan pondasi kayu.
"Bapak
saya pakai semen. Ini duit bisa pakai semen. Yah bapak saya bikin pakai semen.
Ya marah bupatinya," tutur Ahok.
"Lo
kalau kelebihan duit bagi ke saya dong," ujar Ahok menirukan ucapan bupati
kepada ayahnya.
Atas
pengalaman itu, sang ayah berpesan agar Ahok bisa menjadi seorang kepala
daerah. Harapannya supaya bisa memperbaiki keadaan. Ahok kemudian menjadi
Bupati Belitung Timur, lalu anggota DPR dan kini Wagub DKI Jakarta.
"Saya
ini setengah balas dendam jadi pejabat. Saya sudah sakit jiwa dari alami
itu," jelas pria 46 tahun ini.
Dalam rapat
ini, ia memerintahkan jajaran Dishub merevisi seluruh anggaran yang ada. Jika
tidak, Ahok mengancam akan mencoret seluruh anggaran dan proyek pengerjaan akan
menggunakan dana operasionalnya.
"Makanya Bapak-bapak tolong anggaran ini kita selesaikan
dengan baik. Kalau tidak, dihapus. Kita pakai uang operasional dan Bapak tidak
bisa melarang saya," tandasnya.
sumber : Jokowi-Ahok Menuju Jakarta Baru
gambar : globalindonesiavoice.com
0 komentar