Jokowi, antara Pencitraan dan Kerja Nyata
18.42
Serangan
paling umum yang dilakukan kepada Jokowi adalah bahwa popularitas jokowi
hanyalah pencitraan semu. Gaya blusukan dan merakyatnya tak lebih adalah settingan
saja, bukan Kerja Nyata. Benarkah anggapan itu? Mari kita bedah berdasarkan
bukti riil. Kalau hanya opini saja maka kita semua bisa beropini baik itu opini
positif atau opini negative. Sak karep cangkeme awak dewe begitu bahasa
jawanya. Kita akan kupas satu persatu bukti riil bahwa Jokowi memang bekerja.
Bahwa Jokowi memang Do Something sehingga pantas diangkat menjadi presiden negara ini. Kita mulai dari Solo, tempat nama Jokowi akhirnya menjadi buah bibir. Apa
yang dilakukan Jokowi di solo sehingga beliau memenangkan pilkada periode keduanya
dengan kemenangan telak 90% suara rakyat Solo memilih Jokowi
1. Menerbitkan
kartu kesehatan dan kartu pendidikan untuk rakyat dengan anggaran daerah yang
terbatas. Jokowi mampu memberi Bukti Riil
bahwa pemerintah mampu membantu warganya agar tetap sehat dan terdidik.
2.
Relokasi PKL. Sisi humanis Jokowi
terlihat saat merelokasi PKL dari Monumen Banjarsari. Kemampuan bernegosiasi
juga ditunjukkan di saat melobi pedagang PKL. Akhirnya PKL dengan SUKARELA
pindah ke tempat baru. Tidak ada konflik, tidak ada amuk massa yg biasanya
terjadi saat relokasi PKL. Jokowi dengan cerdik mengundang makan para PKL ke kediamannya, selama 53 kali undangan makan tak sekalipun Jokowi membicarakan tentang relokasi PKL atau yang lain. Baru setelah undangan ke 54 Jokowi mengajak berembug para pedagang, dari hati ke hati. mendengarkan ketakutan mereka dan memberi SOLUSI terbaik untuk kedua pihak. Bahkan Jokowi membuatkan festival untuk memindahkan PKL ke tempat yang lebih layak. Dengan tepat
Jokowi menyebutkan bahwa bukan masalah makan-makannya tetapi dia hanya berusaha nguwongke wong -memanusiakan manusia.
3. Bis wisata dan
kereta wisata solo. Bis wisata dan kereta wisata solo. Tak perlu jauh ke luar
negeri untuk menikmati serunya keliling kota dengan bus Hop-on Hop off. Di
Solo, Jateng juga ada bus seperti ini bernama Werkudara. Sejak tahun 2009 lalu, sebuah kereta uap yang
sudah tua juga diresmikan sebagai transportasi wisata. Walaupun sudah berumur, ternyata kereta ini punya sejarah yang tak
ternilai. Steam Loco Jaladara atau yang juga dikenal dengan
nama Sepur Kluthuk Jaladara. Itulah dua moda transportasi wisata yg
anti-mainstream yang membuat Solo sekarang sulit dilupakan. Alih-alih mengaspal rel-rel kereta tua
seperti yang dilakukan daerah lain. Jokowi mampu berpikir berbeda dan dengan
cerdas memanfaatkannya untuk mendongkrak sektor pariwisata. Jokowi telah dengan
sangat baik membuktikan Low budget High Impact bisa dilakukan asalkan ada
usaha.
4.
Menjadikan Solo sbg kota budaya dan wisata. Jokowi mengubah visi Kota Solo menjadi Spirit of
Java. Destinasi serba lengkap di Jawa, bukan cuma Yogyakarta. Di Solo, traveler
pun bisa menemukan keraton yang penuh wibawa, pasar batik yang ramai, taman
kota yang rindang, serta kuliner yang lezat. Namun, Solo bukanlah Yogyakarta.
Solo punya karakter sendiri. Buktikanlah sendiri dengan datang ke kota ini.
Solo City Walk menjadi urat nadi kota dengan jalur pejalan kaki yang nyaman,
dengan toko batik di kanan kiri. Sore harinya penuh dengan aktivitas seru
komunitas lokal yang ramah menyambut Anda berinteraksi dengan ramah.
5. Revitalisasi pasar tradisional. Hal lain yang bisa kita pelajari dari Solo adalah
revitalisasi pasar tradisional. Dibandingkan pariwisata, sektor perdagangan dan
jasa sebetulnya yang paling banyak memberikan pemasukan bagi Kota Solo. Hampir
30 persen pemasukan Kota Solo berasal dari sektor ini. Namun tidak ada tata
kelola yang jelas. Selama 40 tahun, tidak ada penambahan pasar baru di kota
ini. Orang juga semakin malas berbelanja ke pasar tradisional. Tempat yang
becek, kumuh, dan tidak nyaman membuat orang beralih berbelanja ke mal. Maka
pasar tradisional pun dibenahi, Secara fisik bangunan dipercantik. Disediakan
pula undian berhadiah mobil seupaya orang mau berbelanja di pasar tradisional.
Maka selama tiga tahun, pendapatan sektor ini naik pesat. Dari 7 milyar pada
2007, naik menjadi 12 milyar pada 2008 dan 19 milyar pada tahun 2010. Luar
biasa kan?
Pasar Triwindu
Pasar Kembang
Dari bahasan di atas, maka jelas Jokowi memberi Kerja Nyata bukan pencitraan semu seperti yang selama ini dituduhkan. Citra yang terbentuk adalah karena buah dari kerja keras Jokowi selama membangun Solo, kenapa citra yang terbentuk bagus? karena Jokowi kerja dengan bagus. Pada akhirnya kerja nyata akan berbicara lebih nyaring dari opini-opini sumir. Sekian.
wallahu a’lam bish-shawab
Sumber :
detik travel
http://aerbeaerbe.wordpress.com
detik travel
http://aerbeaerbe.wordpress.com
5 komentar
Yang bilang pencitraan adalah orang2 yg berusaha menipu dirinya sendiri, entah demi kepentingan pribadi ataupun kepentingan politik. Mereka telah dibutakan oleh egoisme yg hanya akan membuat masa depan indonesia lebih suram
BalasHapusJokowi T.O.P tapi kenapa harus mbohongi warga jakarta, janjinyakan tuntas jabatan 5 tahun...
BalasHapusJakarta kan di indonesia jg mas, kl jd gub tp pusat ga suport ya program ga jalan, kl jd presiden Insya Allah smua program berjalan lancar
BalasHapusJokowi itu lucu, janjinya banyak bohongnya banyak, calon pemimimpin belom jadi aja udah bohong piye? Aku sih pengennya #AsalBukanjkw4p
BalasHapusgak hrus jd presiden klo mmng jg gubernur bs baik smpe tuntas kan mlh bgus..terlihat dy gak tergiur n berambisi ...piye toh.pak jokowi.....
BalasHapus