Bertemu Pembuat Roket : Bu Dessy Aliandrina, Ph.D

17.20



Semalam ketemu dengan salah satu “Pembuat Roket” yang berjuang di Tanah Sumatera, lebih tepatnya sumatera Barat. Beliau adalah Ibu Dessy Aliandrina, Ph.D yang merupakan Kepala Divisi Technopreneurship di Surya University (Universitas buatan Pak Johanes Surya, klo belum tahu siapa Pak johanes Surya coba googling aja deh). Beliau mengundang untuk makan malam sekaligus berbincang tentang project-project sociopreneur yang sudah dan sedang dikembangkan. Beliau bercerita bagaimana beliau membangun konsep untuk melestarikan budaya beliau yang kebetulan kelahiran tanah minang. Project awal adalah bagaimana agar rumah-rumah gadang di minang tetap lestari. Karena biaya perawatan rumah gadang terhitung cukup tinggi, kalau hanya dibebankan pada anggota keluarga saja maka tidak akan bisa bertahan lama. Lalu beliau berpikir, kenapa tidak membuat rumah gadang-rumah gadang tersebut bisa membiayai dirinya sendiri. Dengan cara dibuat paket wisata menginap di rumah gadang++. Plus plus disini bukan dalam konotasi negative tapi menginap di rumah gadang tersebut dibundling dengan pelatihan pembuatan rendang, melihat cara hidup orang minang yang masih otentik serta ikut memanen padi di sawah (orang minang punya cara memanen padi yang berbeda dengan daerah lain). Setelah menerapkan konsep tersebut kini sudah ada 7 rumah Gadang yang selalu fool booked dan bisa membiayai biaya perawatannya sendiri.

Project berikutnya adalah project untuk mensejahterakan masyarakat dengan cara menjual pinang. Bu Dessy dalam konsepnya selalu mencari niche market dimana beliau mencari end user dari luar negeri. Untuk pinang beliau menyasar market Asia Selatan, pada awalnya tidak banyak masyarakat yang melirik usaha budidaya pinang ini, tetapi setelah Bu Dessy membuat konsep di mana beliau membagi bisnis proses nya menjadi beberapa layer (dari memanen pinang, membawa ke penampungan dan mengeringkan) lalu setiap layer/proses  diberi harga (ini yang menurut saya pribadi konsep yang sangat bagus)  sehingga masyarakat secara aktif tergerak karena ada trigger berupa insentif. Dan tidak butuh waktu lama 4 bulan kemudian Bu Dessy membuat hampir sepanjang pesisir Sumatera Barat masyarakatnya membudidayakan pinang. Luar biasanya masyarakat pesisir SumBar yang akhirnya terangkat ekonominya tidak pernah tahu bahwa yang menginisiasi konsep tersebut adalah Bu Dessy, yang dikenal hanyalah bagian operasional di lapangan.

Pun dengan usaha kopra dimana Bu Dessy mencari ceruk pasar berupa Kopra Putih yang pada saat itu belum ada yang bermain di sana. Perhitungan dengan mencari niche market rupanya selain untuk memaksimalkan keuntungan yang di dapat (sebagian besar di share ke masyarakat) juga untuk menghindari benturan dengan pihak-pihak yang telah lama bermain di industry kopra. Banyak masukan dan perspektif baru yang saya dapat dari beliau. Karena keterbatasan waktu akhirnya diskusi kami akhiri. bersyukur atas diskusi yang sangat produktif.

You Might Also Like

0 komentar

Instagram